Pada beberapa spesies tumbuhan, ancaman kelestarian tumbuhan
berasal dari faktor intrinsik biologis dan sistem ekologi. Populasi spesies
tumbuhan yang memiliki jumlah sedikit rentan terhadap kepunahan. Spesies ini cenderung
mengalami pergeseran genetik dan kemungkinan kawin sedarah tinggi. Kehilangan
genetik dan ragam genetik dapat menyebabkan populasi kurang mampu beradaptasi
terhadap tekanan-tekanan baru yang timbul, seperti serangan hama dan penyakit
(Fischer dan Matthies, 1998; Keller dan Waller, 2002) dalam Hamilton, A dan Patrick Hamilton (2006).
Populasi Salo dialam memiliki sebaran kelompok hal ini tentu
memungkinkan terjadinya pergeseran ataupun kemungkinan kawin sedarah. Akan
tetapi, perlu adanya pertimbangan dalam menilai ukuran kawin populasi tumbuhan
di alam apakah populasi yang dipisahkan secara fisik juga terpisah secara
biologis (konsep isolasi dan fragmentasi). Secara spasial mungkin terpisah akan
tetapi, secara genetik populasi bisa jadi dihubungkan melalui penyerbukan
silang atau cara-cara penyebaran biji. Spesies-spesies yang penyerbukannya
dibantu angin lebih mungkin kawin silang antara populasi yang secara fisik
terisolasi dari pada spesies diserbuki oleh serangga (Bruna, 1999) dalam Hamilton, A dan Patrick Hamilton (2006).
Faktor lain yang disebutkan oleh Hamilton, A dan Patrick Hamilton (2006) yang berpengaruh terhadap
kelestarian tumbuhan adalah faktor manusia (baik yang berpengaruh langsung
ataupun tidak langsung). Dalam konteks konservasi, kondisi dan kebutuhan dasar manusia dalam pemenuhan kehidupannya yang menyebabkan lebih cepat hilangnya keanekaragaman hayati. Laju
kerusakan yang timbul sejalan dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang
menciptakan tekanan untuk menghancurkan habitat alam memperluas dan mengintensifkan pertanian, dan pengumpulan sumber daya untuk didomestifikasi. Kegiatan
manusia yang secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya perubahan iklim,
polusi, masuknya spesies-spesies invasif ataupun gen invasif yang mempengaruhi
keanekaragaman spesies lokal. Pembukaan lahan disekitar Taman Nasional
Bukit Tigapuluh yang merupakan habitat Salo baik secara langsung ataupun tidak
langsung juga turut mempengaruhi kelestarian Salo.
0 komentar:
Posting Komentar