• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Senin, 01 Agustus 2011

Bioprospeksi Salo (Johannesteijsmannia altifrons)

     Kegiatan konservasi saat ini tidak hanya dititik beratkan pada kegiatan perlindungan baik terhadap kawasannya ataupun spesiesnya. Kegiatan konservasi saat ini juga melakukan kegiatan-kegiatan ekspolarasi spesies-spesies tumbuhan yang bernilai secara ekonomi (Bioprospeksi). Kegiatan eksplorasi tidak hanya untuk mencari spesies tumbuhan yang bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan obat, tetapi juga pencarian spesies tumbuhan untuk dikembangkan sebagai tanaman hias.
     Penggunaan sumberdaya hutan (tumbuhan) sebagai tumbuhan hias bukanlah hal yang asing dilakukan. Tumbuhan yang diambil di hutan yang selanjutnya di budidayakan. Berbeda dengan hewan, spesies tumbuhan yang dilindungi dapat dikomersialkan pada generasi pertama budidayanya, sedangkan hewan generasi ke dua setelah ditangkarkan yang boleh dikomersialkan dan tentunya sekian persen dari hasil penangkaran dikembalikan lagi kealam.
     Pemanfaatan spesies yang dilindungi diharapkan dapat memulihkan kembali populasi spesies tersebut dialam, mendukung kegiatan-kegiatan penelitian dan menjadi sumber dana untuk kegiatan konservasi kedepan. Contoh kegiatan pemanfaatan tumbuhan hias yang berhasil diantaranya Anthurium, anggrek hitam, dan lain sebagainya. Spesies yang juga memiliki potensi sebagai tanaman hias dan belum adalah Salo (Johannestiejsmannia altifrons). Salo termasuk kedalam keluarga palem-paleman yang penyebarannya terbatas.

SEMUA TERJADI KARENA SUATU ALASAN

Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa, tapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah.

Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L, pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington DC. Setiap hari aku berlari ke kotak pos.

Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.

Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku.

Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center .

Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang dan kini aku menjadi bagian dari
100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan dan percobaan mabuk udara.

Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini...? Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa.

Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi.

Rasa percaya diriku lenyap dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan...? Kenapa bukan aku...? Bagian diriku
yang mana yang kurang...? Mengapa aku diperlakukan kejam..?

Aku berpaling pada ayahku. Katanya,"Semua terjadi karena suatu alasan."

Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja, agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku...? Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak dan menewaskan semua penumpang.

Aku teringat kata-kata ayahku,"Semua terjadi karena suatu alasan."
Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya, karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang. Aku menang, karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan, karena tidak semua doaku dikabulkan.

Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :
1. Apabila Tuhan mengatakan YA
Maka kita akan MENDAPATKAN APA YANG KITA MINTA.

2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK
Maka kita akan mendapatkan yang LEBIH BAIK.

3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU
Maka kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan kehendakNYA.

Tuhan tidak pernah terlambat, DIA juga tidak tergesa-gesa, namun DIA tepat
waktu....