Senin, 01 Agustus 2011

Bioprospeksi Salo (Johannesteijsmannia altifrons)

     Kegiatan konservasi saat ini tidak hanya dititik beratkan pada kegiatan perlindungan baik terhadap kawasannya ataupun spesiesnya. Kegiatan konservasi saat ini juga melakukan kegiatan-kegiatan ekspolarasi spesies-spesies tumbuhan yang bernilai secara ekonomi (Bioprospeksi). Kegiatan eksplorasi tidak hanya untuk mencari spesies tumbuhan yang bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan obat, tetapi juga pencarian spesies tumbuhan untuk dikembangkan sebagai tanaman hias.
     Penggunaan sumberdaya hutan (tumbuhan) sebagai tumbuhan hias bukanlah hal yang asing dilakukan. Tumbuhan yang diambil di hutan yang selanjutnya di budidayakan. Berbeda dengan hewan, spesies tumbuhan yang dilindungi dapat dikomersialkan pada generasi pertama budidayanya, sedangkan hewan generasi ke dua setelah ditangkarkan yang boleh dikomersialkan dan tentunya sekian persen dari hasil penangkaran dikembalikan lagi kealam.
     Pemanfaatan spesies yang dilindungi diharapkan dapat memulihkan kembali populasi spesies tersebut dialam, mendukung kegiatan-kegiatan penelitian dan menjadi sumber dana untuk kegiatan konservasi kedepan. Contoh kegiatan pemanfaatan tumbuhan hias yang berhasil diantaranya Anthurium, anggrek hitam, dan lain sebagainya. Spesies yang juga memiliki potensi sebagai tanaman hias dan belum adalah Salo (Johannestiejsmannia altifrons). Salo termasuk kedalam keluarga palem-paleman yang penyebarannya terbatas.

1 komentar:

  1. Hehe.., nais infoh ni.. :)

    dari dulu salah mulu ngucapin BIPROSPEKSI.., ternyata setelah buka halaman ini, bisa juga ngucapin BIOPROSPEKSI dengan sedikit lancar..

    Terus berkarya Gan.. :)

    BalasHapus